Culinary Awards 2019 - PT. Jawa Pos Koran

Peserta dari Surabaya Datang dengan Persiapan Matang

14-07-2019 17:32

Hanya selisih sehari dengan di Malang, audisi Jawa Pos Miss Culinary with La Tulipe Cosmetiques 2019 berlangsung di Graha Pena, Surabaya, pada Sabtu (13/7). Kali ini, Area Promotion Manager PT Rembaka Emmy Poedjiastuti serta dosen Japanese Hibachi Tristar Culinary Institute Thomas Denny didampingi fashion designer Melia Wijaya dan wakil dari Jawa Pos sebagai juri. 

Didaulat sebagai juri Miss Culinary sejak kali pertama dihelat pada 2017, Emmy menerapkan standar yang cukup tinggi untuk mencari the next beauty queen. Di antaranya, peserta harus fasih saat sesi photoshoot.

Hal itu berkaitan dengan tugas-tugas Miss Culinary yang bakal diemban kelak. "Ada kalanya mereka akan mempromosikan makanan lewat foto di media sosial atau kampanye tentang hidup sehat dan sebagainya. Jadi, mereka tentu harus bisa bergaya di depan kamera," imbuhnya.

Kepada para peserta, Emmy kerap menanyakan kesiapan mereka menjalankan tugas sebagai Miss Culinary. Menurut Emmy, komitmen yang kuat juga dibutuhkan. Ke depan, akan ada berbagai kegiatan yang bakal dihadiri Miss Culinary.

"Mereka harus siap menjalankan tugasnya, tidak boleh setengah-setengah. Audisi ini juga untuk melihat mana peserta yang datang dengan keinginan kuat dan mana yang hanya mencoba keberuntungan," terangnya.

Melia mengungkapkan, untuk menjadi Miss Culinary 2019, peserta harus memahami tentang dunia kuliner. Jadi, penampilan menarik saja belum cukup untuk memikat tim juri.

Desainer yang kerap menampilkan karyanya di New York Fashion Week tersebut menuturkan bahwa banyak peserta yang datang dengan persiapan matang, baik dari segi penampilan maupun kemampuan.        

Salah satu skill yang diuji tim juri adalah berjalan di catwalk. ”Banyak peserta yang sudah menekuni dunia modeling. Beberapa juga sangat well-prepared. Bahkan, ada yang memang sudah pro di bidang kuliner atau modeling,” ujar Melia.

Gabriella Amanda, presenter acara kuliner di salah satu stasiun televisi, tak mau ketinggalan ikut audisi. Ketika ditanya apakah dirinya yakin bisa menembus grand final, Gabriella menekankan bahwa dirinya tak pernah merasa ragu.

Jawa Pos Miss Culinary With La Tulipe Cosmetiques 2019 juga menjadi kesempatan Christina Ribka Thendeano untuk menjajal kemampuan dalam bidang kuliner dan modeling. Sebelumnya, dia pernah mengikuti kompetisi memasak berskala internasional dan masuk babak 17 besar.

”Cita-cita saya memiliki sebuah restoran. Bukan hanya menyajikan makanan enak, tapi juga menginspirasi banyak orang. Bahwa, saya, Christina, yang pernah gagal, mampu bangkit dan meraih kesuksesan,” paparnya.

Ada juga peserta yang sudah dua tahun menanti kesempatan untuk menjadi calon Miss Culinary selanjutnya. Dia adalah Jacquelyn Chandra dari SMAK St Louis 1, Surabaya. Pasalnya, baru tahun ini usianya memenuhi persyaratan minimal, yakni 17 tahun.

Jack, panggilan akrabnya, memantau perkembangan Miss Culinary. Demi kelancaran saat audisi, dia sempat bertanya kepada runner up Miss Culinary 2018, Evelyn Christian. "Kebetulan kak Evelyn temannya kakakku, jadi aku bisa nanya-nanya ke dia," ceritanya.

Update di Instagram @jawaposculinary juga diikutinya. Sesi pemotretan para pemenang Miss Culinary 2018 oleh NovNov Fashiongraphie yang dilakukan di  Studio Adventure membuatnya kagum dan semakin termotivasi untuk bisa menjadi bagian dari kompetisi tahunan tersebut.

”Konsep pemotretannya lain. Saya belum pernah melihat konsep pemotretan yang memadukan kecantikan dengan kuliner,” kata Jack.

Saat audisi, para peserta juga memperdalam pengetahuan seputar kecantikan di sesi beauty class dengan tema natural make-up bersama La Tulipe Cosmetiques. Kesempatan itu dimaksimalkan para calon Miss Culinary.  

Indo Yasmien, contohnya. Meski pekerjaan sebagai model kerap menuntutnya untuk selalu tampil dengan make-up, tapi dia mengaku belum sepenuhnya paham tentang make-up yang baik.

”Bikin alis ternyata ada trik mengukurnya. Saya baru tahu ketika mengikuti beauty class ini,” tuturnya.

Foto-foto lain, cek di SINI

 

Naskah: Ari Setiyaningrum

Fotografer: Andriansyah Poetra/Jawa Pos

Editor: Xaveria Rahmani & Maharani Wanodya

 

 

PRESENTED BY
SUPPORTED BY