Culinary Awards 2019 - PT. Jawa Pos Koran

Sesi Pemotretan Penuh Canda Tawa

30-07-2019 18:56

 Rangkaian kegiatan bagi 16 finalis Jawa Pos Miss Culinary with La Tulipe Cosmetiques 2019 sudah dimulai Senin (29/7). Agenda perdana mereka adalah sesi pemotretan di Studio Adventure.

Di bawah arahan owner Novnov Fashion Graphie Novi Kurniawan, pengambilan foto dan video yang bertema cheerful royal high tea itu diwarnai canda tawa. Untuk mencairkan ketegangan, tim Novnov mengajak para finalis bercanda. 

Peserta dari Semarang yang tampak nervous, Red Zyo Zya binti El Hadasa, jadi salah seorang sasaran mereka. ”Dipanggil Red atau Zyo Zya nih? Atau dipanggil gyoza (cemilan ala Jepang) aja? Jadi lapar,” celetuk kru Novnov.   

Jurus itu terbukti ampuh. Para peserta yang semula tampak tegang jadi lebih rileks. Sesi pemotretan pun berjalan mulus.

Pujian dilontarkan Novi soal para finalis. ”Ada beberapa yang bukan model profesional, tapi terlihat sangat berbakat. Tinggal diasah serta harus diarahkan agar potensinya terlihat di foto,” ujarnya.

Hal itu dibenarkan fashion stylist Andreas Pao. ”Seluruh peserta bisa menangkap arahan dengan cepat. Hanya dengan beberapa petunjuk, mereka bisa belajar dan berpose dengan benar. Hasilnya juga good banget,” katanya.

Pao menuturkan, sentuhan cheerful sengaja ditambahkannya pada tema vintage tea party untuk menyelaraskan dengan spirit generasi milenial. Studio pun di-setting dengan menu makanan ala anak muda seperti maccaron, tart, dan milkshake.  

Dalam sesi pemotretan, ke-16 finalis tampak anggun dibalut gaun rancangan Melia. Senada dengan tema, Melia membuat cocktail dress yang didominasi nuansa laduree tone color. Desainer yang kerap memamerkan karyanya di New York Fashion Week itu memilih bahan satin, organdi, plus sentuhan tutu. Semua gaun itu diselesaikan Melia dalam waktu sekitar satu bulan.

”Ini cocok banget dengan karakter para peserta yang masih muda. Potongannya juga sengaja saya buat variatif agar menonjolkan kesan cheerful, tapi tetap glamor,” tutur Melia.

Penampilan para finalis disempurnakan dengan headpiece dan aksesori karya G. Liem yang berkonsep fascinator style. Couture headpiece and accessory designer itu memakai bahan dasar sinamay untuk topi dasar. Hiasannya memakai pita dari bahan duchess, chiffon, crinoline, brokat, dan tule. Kristal dan pearl disematkan untuk menciptakan kesan mewah.

Total ada 16 headpiece yang dikreasikan G. Liem. ”Terbagi menjadi delapan macam warna. Tiap warna saya buat dua headpiece. Sesuai tema, saya ambil dominan tone pastel juga,” jelas Grace, sapaan akrabnya. Dia juga menambahkan pearl earings untuk dikenakan finalis.

Sebagai final touch, tentu saja, make-up bertema natural yang dipoleskan tim La Tulipe Cosmetiques. Regional Promotion Manager PT Rembaka Emmy Poedjiastuti mengatakan, make-up para peserta didominasi produk Active Series dan Glow Series.

”Kedua seri ini cocok untuk peserta yang tergolong teenager. Apalagi, tema make-up juga nggak terlalu glamor. Kesan natural dari masing-masing peserta masih ditonjolkan,” ucap Emmy.

Pemotretan berlangsung tanpa hambatan berkat kerja sama seluruh vendor yang terlibat. Yaitu, desainer Melia Wijaya, couture headpiece and accessory designer G. Liem, fashion stylist Andreas Pao, serta Caecilia, owner Studio Adventure yang menjadi lokasi pemotretan.

Dua ruang disiapkan Caecilia untuk pemotretan. Studio Adventure memiliki beberapa studio dengan ratusan tema yang bisa dipakai, lengkap dengan lighting-nya. ”Kami juga menyediakan properti yang komplet dan bisa digunakan saat pemotretan, mulai properti kecil hingga yang besar,” ujarnya.

Berita lain cek di SINI. Foto-foto lain klik di SINI.

 

Naskah: Ari Setiyaningrum

Foto: Novnov Fashion Graphie

Editor: Rahmani Utami, Maharani Wanodya

 

 

PRESENTED BY
SUPPORTED BY