Final Start di Malang, Finis di Batu
03-10-2019 22:29
Perjuangan panjang 25 finalis Honda Culinary Race Season 4 mencapai titik kulminasi pada Sabtu (7/9). Babak final event tahunan yang merupakan bagian dari Mandiri Jawa Pos Culinary Awards 2019 itu dihelat di Kota Malang dan finis di Kota Batu.
Seru banget. Dua kata itu yang melukiskan babak final Honda Culinary Race Season 4. Belum berangkat saja antusiasme para finalis sudah sangat terasa. Mobil mereka, yaitu Honda BR-V dan Honda Mobilio, didekorasi secara maksimal.
Belum lagi dandanan para finalis yang superniat demi memenuhi dress code tema movie yang ditetapkan panitia. Maklum, kostum juga jadi salah satu aspek penilaian untuk kategori best costume.
Ada yang cosplay jadi anggota Avengers, tokoh film-film horor, juga Harry Potter dan gengnya. Bahkan, ada yang pula yang pakai kostum rombongan Journey to The West, yakni Sun Wu Kong dkk.
”Kami serius siapkan best decor, best costume, dan best yel-yel,” ungkap Arifin, sapaan Moch. Zainul Arifin dari Tim AK Karya yang saat babak final berkostum ala Frozen.
Karena itu, dia sempat kecewa ketika nama timnya tidak disebut sebagai pemenang dalam ketiga kategori itu. Namun, kekecewaannya seketika berubah menjadi suka cita ketika Tim AK Karya disebut sebagai juara 1 Honda Culinary Race Season 4.
Arifin dan anggota timnya yang terdiri atas Hefika Cipta Sari, Ananta Daka Pramudya, serta Iqbal Al Faris sontak girang. Kekompakan dan kerja keras mereka berbuah manis.
Tim AK Karya berhak mendapat hadiah utama culinary trip ke Singapura bersama Tim Bintang yang keluar sebagai runner-up.
Selain juara 1 dan juara 2, enam tim mendapat predikat terbaik di masing-masing kategori, yaitu best decoration, best costume, best moment at pit stop, best yel-yel, best social media, dan best teamwork. Pemenang masing-masing kategori mendapat hadiah uang tunai dan free BBM senilai total puluhan juta rupiah.
Seperti apa keseruan babak final Honda Culinary Race Season 4? Inilah yang terjadi di masing-masing pit stop.
Makan Pun Butuh Teamwork
Salah satu pit stop di Kota Batu adalah Pupuk Bawang Café and Dining. Di kafe yang menawarkan view Kota Batu itu, para peserta nggak cuma sibuk melakoni challenge. Mereka juga antusias merekam momen dan mengambil foto sebanyak-banyaknya.
Challenge yang harus dilakoni peserta adalah menghabiskan satu porsi besar nasi goreng dalam waktu 90 detik. ”Nasi gorengnya enak. Masalahnya, harus cepat (dihabiskan) dan pedas,” ujar Halim dari tim Apeng yang bercucuran keringat saat melahap nasi goreng.
Strategi Tim Kolesteride lain lagi. Sebelum memakan nasi goreng pedas, mereka meneguk air. ”Basahi tenggorokan dulu rek!” cetus Arshad Fauzhan.
Harus Peka agar Sempurna
Rumah Makan Kertanegara menantang para finalis untuk menebak komposisi minuman. Terdengar mudah? Hohoho, tunggu dulu! Ternyata jawabannya nggak semudah itu. Kandungan dalam minuman itu adalah sereh, lemon, jahe, cengkeh, kapulaga, dan poka atau pokek.
Hanya Tim Vitiacut yang berhasil mendapat nilai 9,9. Nilai nyaris sempurna itu mereka dapatkan berkat Ella Refina, anggota tim, yang peka terhadap bumbu-bumbu dapur. Ella bisa merinci apa saja yang dicampurkan dalam minuman. ”Saya punya banyak pokek di rumah. Dicium saja sudah terasa aromanya,” cerita Ella.
Tantang Racer Jadi Food Vlogger
Di Jardin, para racer beraksi bak food vlogger profesional. Mereka harus me-review suasana dan menu sekreatif-kreatifnya dengan durasi 60 detik. Aturannya, tiga orang menjelaskan, satu orang jadi kameramen.
Hasilnya harus diunggah ke akun Instagram. Tim Loe menunjukkan kompetensinya. Salah seorang anggota, Dodik Eko Sulistiono, bertugas mengenali komposisi makanan serta menghabiskannya. Anggota lain menghafalkan informasi yang disampaikan. Berkat strategi itu, mereka berhasil menyelesaikan tantangan dengan nilai sempurna.
Menebak Rasa yang Tertinggal
Racer dihadapkan pada lima varian rasa bolu di Singosari Bolu Malang. Yaitu, cokelat, ubi ungu, apel hijau, susu, dan stroberi. Empat di antaranya harus dihabiskan dalam 2,5 menit dengan mata tertutup.
Mereka kemudian harus menebak rasa satu bolu yang tersisa. Konsentrasi peserta banyak yang hilang saking terbatasnya waktu. Kendati demikian, Indri Patiung dari Tim Balungan Tuwek berhasil menebak rasa apa yang nggak dia makan, yakni cokelat. Rasa pahitnya jadi kunci.
Berburu Telur Rebus Tersembunyi
Pit stop terakhir para finalis Honda Culinary Race Season 4 adalah Dino Park Jatim Park 3. Ada tiga rangkaian tantangan penuh teka-teki di sana. Yaitu, berburu empat butir telur, mengantarkannya melewati jembatan akar, kemudian memakan telur itu dalam tempo 1 menit.
Dwi Susilowati dari Tim Jaya Bersama punya cerita lucu. Makan telur kali ini baginya cukup unik. ”Disedot aja langsung habis. Padahal tidak pernah coba, tapi enak,” tuturnya. Aksi berikutnya adalah mencoba wahana Pirate Ship yang akan memberikan nilai lebih.
Adu Strategi di Dino Action
Tantangan menarik ada di area Dino Action. Dua orang dalam satu tim masuk ke dalam ruangan dan menghafalkan satu kalimat berisi enam kata dari hasil undian. Setelah itu, mereka harus naik kereta yang meluncur di atas air.
Selanjutnya, mereka harus kembali ke area registrasi mengucapkan kembali enam kata itu dalam waktu 30 detik sambil menahan dingin karena basah. ”Karena berdua, kami berbagi masing-masing menghafal tiga kata. Jadi lebih mudah,” ujar Moch. Zainul Arifin dari Tim AK Karya.
Berita lain cek di SINI. Foto-foto lain klik di SINI
Naskah: Bima Anditya, Nadia Hanum/Jawa Pos, Liem Yosia
Fotografer: Andriansyah Poetra/Jawa Pos
Editor: Koko Kurniawan, Maharani Wanodya/Jawa Pos