Peserta di Pulau Dewata Lampaui Target
22-07-2019 17:46
Meski baru kali pertama dihelat di Bali, antusiasme peserta audisi Jawa Pos Miss Culinary with La Tulipe Cosmetiques 2019 sangat tinggi. Berlangsung pada Sabtu (20/7), jumlah pendaftar mencapai 70 orang.
Pulau Dewata menjadi jujukan terakhir ajang pencarian duta kuliner tersebut, setelah Semarang, Jogjakarta, Malang, dan Surabaya. Peserta berasal dari berbagai kalangan, mulai pelajar sampai model profesional.
”Bahkan, ada anak SMP yang mencoba ikut audisi. Sayang usianya belum memenuhi syarat minimal,” kata Rosihan Anwar, juri dari Jawa Pos Radar Bali.
Regional Promotion Manager PT Rembaka Emmy Poedjiastuti mengungkapkan, jumlah peserta di Bali melampaui target. ”Kami awalnya hanya mengincar maksimal 50 orang peserta,” terang Emmy yang juga menjadi juri.
Bersama La Tulipe Cosmetiques, kegiatan audisi dibuka dengan beauty class. Tim dari PT Rembaka mengajarkan soal daily make-up. Dalam sesi itu, La Tulipe juga memperkenalkan produk Active Series.
”La Tulipe punya beberapa produk baru yang dikhususkan untuk kulit remaja seperti lip tint. Praktis dipakai dan mengikuti gaya Korean beauty yang lagi tren,” terang Emmy.
Lady Atasha, salah seorang peserta, mengaku acaranya seru. Namun, dia juga cemas. Meski sudah sering mengikuti audisi modeling, tapi kali ini beda. ”Saya masih belajar tentang kuliner dan harus punya kemauan besar untuk belajar di bidang itu,” ceritanya.
Mahasiswi Desain Fashion ISI Denpasar itu yakin melalui ajang itu dirinya bakal mendulang banyak ilmu, baik soal kuliner maupun fashion dan modeling. Hal itu sesuai dengan tagline Miss Culinary, passion made possible.
Dosen Japanese Hibachi Tristar Culinary Institute Thomas Denny juga turun langsung untuk mencari sosok perempuan yang dianggap paling ideal sebagai Miss Culinary. Dia berharap sebagai perempuan Indonesia, peserta mampu merepresentasikan kecantikan sekaligus wawasan kuliner. ”Wawasan tentang pemahaman kuliner, misal nama bahan makanan, harus bisa lebih dikuasai,” ungkapnya.
Cantik, menguasai pengetahuan di bidang kuliner, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik merupakan poin plus bagi seorang perempuan. ”Setidaknya mereka bisa membedakan bahan makanan dan peka terhadap rasa sehingga tidak gugup saat berada di dapur,” papar Emmy.
Sama seperti di kota-kota sebelumnya, di Denpasar peserta harus me-review makanan di hadapan para juri. Kali ini, pilihan menu yang bisa di-review peserta adalah sate lilit, nasi campur, dan chicken burger.
Para juri ingin melihat kecakapan peserta dalam mengenal kuliner dan mendeskripsikannya. ”Sebagai Miss Culinary, mereka harus memiliki pengetahuan lebih tentang kuliner, terutama kuliner nusantara. Sebab, salah satu tugas mereka adalah mengenalkan kuliner-kuliner itu ke masyarakat,” kata Chef Thomas.
Kini babak 50 besar sudah di depan mata. Peserta yang lolos akan diundang ke Surabaya pada 28 Juli. Di antara 50 peserta, hanya 16 yang berhak melaju ke panggung utama Jawa Pos Miss Culinary with La Tulipe Cosmetiques 2019.
Sebanyak 16 finalis akan melakoni masa karantina di Kota Pahlawan mulai 28 Juli. Selama masa karantina, mereka mendapatkan kelas kuliner, make-up, dan modeling.
”Para peserta yang lolos nantinya dikarantina dibarengi pelatihan, sesi foto, dan sebagainya,” ujar Emmy.
Pemenang akan diganjar hadiah liburan ke Singapura sebagai official culinary destination, hasil kerja sama dengan Singapore Tourism Board (STB). Selain itu, mereka dimanjakan dengan pengalaman wisata tak terlupakan menggunakan kapal pesiar.
Ikuti terus update informasinya di @jawaposculinary!
Naskah: Nadia Hanum
Foto: Adrian Suwantoro/Jawa Pos Radar Bali
Editor: Xaveria Rahmani